Pada tanggal 5 Agustus 2024, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) yang bertugas di Desa Cibelok, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang melakukan pendampingan dan edukasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di UMKM Andyn Bakery. UMKM ini terletak di Dusun Kesembir, Desa Cibelok, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pekerja UMKM terhadap pentingnya penggunaan APD yang tepat guna menciptakan lingkungan kerja yang aman dan higienis, terutama dalam industri pengolahan makanan.
Andyn Bakery adalah sebuah usaha kecil yang bergerak di bidang produksi roti dan kue, melayani kebutuhan masyarakat lokal. Namun, proses produksi yang dilakukan selama ini belum sepenuhnya menerapkan standar K3 yang memadai, sehingga berisiko terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja serta kualitas produk yang dihasilkan. Menyikapi hal ini, Lian sebagai mahasiswa dari prodi Rekayasa Perancangan Mekanik hadir untuk memberikan solusi berupa pendampingan penggunaan APD yang sesuai dengan standar industri pangan.
Dalam program ini, Lian memberikan tiga jenis APD kepada pekerja Andyn Bakery, yakni sarung tangan latex food grade, apron masak, dan masker koki. Sarung tangan latex food grade dirancang khusus untuk melindungi tangan pekerja dari paparan bahan baku makanan dan mencegah kontaminasi silang antara tangan dan makanan yang diolah. Dengan menggunakan sarung tangan ini, pekerja dapat bekerja dengan lebih aman, menjaga kebersihan, dan memastikan kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga.
Apron masak yang dibagikan memiliki peran penting dalam melindungi pakaian pekerja dari bahan makanan dan cairan yang mungkin mengenai tubuh selama proses produksi. Apron ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan pekerja, tetapi juga mencegah kontaminasi makanan oleh pakaian luar yang mungkin membawa kuman atau partikel dari lingkungan sekitar.
Selain itu, masker koki yang diberikan kepada para pekerja bertujuan untuk melindungi area pernapasan mereka selama bekerja di dapur. Masker ini mencegah partikel debu, uap bahan makanan, serta mikroorganisme dari mulut dan hidung agar tidak mengkontaminasi makanan yang sedang diolah. Penggunaan masker ini penting untuk menjaga kualitas makanan dan sekaligus melindungi kesehatan para pekerja dari paparan zat-zat yang berpotensi berbahaya.
Selama kegiatan pendampingan, mahasiswa KKN juga memberikan edukasi tentang cara penggunaan APD yang benar, kapan APD perlu diganti, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kerja. Sosialisasi ini dilakukan secara langsung dengan praktik di lapangan, di mana para pekerja diajak untuk menerapkan penggunaan APD sesuai standar K3 selama proses produksi berlangsung.
Program pendampingan ini disambut baik oleh pemilik dan pekerja Andyn Bakery. Mereka merasa terbantu dengan adanya program ini, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Selain itu, dengan adanya standar K3 yang diterapkan, diharapkan produk yang dihasilkan oleh Andyn Bakery memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih dipercaya oleh konsumen.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN Tim II Universitas Diponegoro yang fokus pada pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas usaha mikro di desa. Dengan adanya pendampingan ini, mahasiswa berharap UMKM seperti Andyn Bakery dapat terus berkembang dengan mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang baik, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.