Inovasi dan kreativitas terus menjadi motor penggerak dalam menciptakan lingkungan yang bebas limbah dan emisi. Tim BIONIDE berhasil meraih prestasi sebagai juara kedua dalam kompetisi bergengsi Kurva 2024 yang diselenggarakan oleh Pupuk Kujang. Tim ini terdiri dari mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip), dipimpin oleh I Dhafa Febrian, bersama anggota Rhasna Wiritanaya Witrisnanti, Earlene Dascha Faustina, Sheva Risga Tristarini, dan Zulfan Amirul Milla. Mereka mengembangkan inovasi Digitalisasi Pengolahan Limbah Industri Pupuk.

Dhafa menjelaskan bahwa penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga dan industri menjadi masalah yang krusial di berbagai sektor, terutama dengan sulitnya akses air bersih di daerah sekitar industri. Tim BIONIDE merasa terpanggil untuk berkontribusi melalui ide kreatif dan inovatif dalam mengatasi persoalan ini. Sheva menambahkan bahwa proyek mereka juga terinspirasi oleh pencemaran sungai akibat limbah industri, sehingga mereka mengajukan inovasi untuk menurunkan kadar amonia yang berbahaya bagi lingkungan perairan. Dalam lomba inovasi yang diselenggarakan oleh Pupuk Kujang Cikampek, Tim BIONIDE mengembangkan sistem yang memanfaatkan prinsip Nitrifikasi-Denitrifikasi dengan media MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor) yang dilapisi biofilm bakteri Bacillus cereus, mampu menurunkan kadar amonia hingga 90%. Rhasna menjelaskan bahwa inovasi ini membantu mengurangi kadar amonia pada limbah industri sebelum dibuang ke lingkungan sekitar yang dekat dengan pemukiman. Earlene menambahkan bahwa tim juga berkomitmen untuk memanfaatkan produk samping limbah menjadi produk bernilai jual yang ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya mendukung konsep zero waste dan zero emission, tetapi juga memberikan solusi untuk industri di Indonesia agar lebih ramah lingkungan. Dhafa menjelaskan lebih lanjut bahwa limbah bakteri Bacillus cereus diolah menjadi komposit inovatif dengan mencampurkannya bersama cocopeat dan nutrisi yang bermanfaat untuk tumbuhan, memberikan nilai lebih bagi lingkungan.

Keberhasilan Tim BIONIDE tidak lepas dari bimbingan dosen Mohamad Endy Yulianto, Ketua Program Studi TRKI, yang terus mendukung dan memberikan motivasi dalam pengembangan inovasi ini. Dekan Sekolah Vokasi Undip, Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si, juga menyatakan kebanggaannya terhadap prestasi mahasiswa yang berdampak pada masyarakat luas. Berkat inovasi mereka, Tim BIONIDE berhasil masuk 10 besar grand final dan meraih juara kedua dalam kompetisi Kurva 2024, dengan juara pertama dari ITB dan juara ketiga dari UGM. Zulfan menyatakan harapan bahwa inovasi mereka dapat diterapkan di industri pupuk skala besar dan menengah di Indonesia untuk memberikan manfaat yang lebih luas.

Share this :