“Lakon wayang ini disuguhkan secara atraktif untuk menarik minat generasi milenial dan Z,” ujar Ki Dalang Edy Pengging dalam pergelaran ‘Sang Hanoman’ di auditorium Soedarto Undip.
Pementasan wayang kulit ini juga menjadi bagian dari Dies Natalis ke-8 Sekolah Vokasi Undip, dengan tema ‘Punya Makna Memberi Manfaat dan Bermartabat’. Rektor Undip, Prof. Dr. Suharnomo, bersama Dekan Sekolah Vokasi Undip, Prof. Dr. Budiyono MSi, menyerahkan simbolis tokoh wayang Hanoman kepada Edy Pengging sebagai tanda dimulainya pagelaran.
Lakon ini berfokus pada tokoh Hanoman, senapati Kerajaan Pancawati, yang membantu Prabu Rama dan Laksmana mencari Dewi Sinta yang diculik Rahwana. Hanoman dikenal sebagai sosok pemberani, rendah hati, dan setia, simbol kebaikan dan semangat pantang menyerah.
Pementasan juga menghadirkan dalang cilik Sri Setya Dwika Segara dari Desa Kurung, Klaten, yang sering menjuarai lomba. Desa Kurung, mitra Sekolah Vokasi Undip, adalah pusat pelatihan seni budaya dengan banyak penduduk yang berprofesi sebagai dalang, sinden, dan penabuh gamelan.
Sumber : suaramerdeka.com