Cibelok (05/08/2024) Seiring dengan perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi, pengelolaan keuangan semakin menjadi aspek yang kompleks. Metode tradisional pengelolaan keuangan seringkali melibatkan pencatatan manual dan proses administratif yang memakan waktu banyak. Digitalisasi memungkinkan proses ini diotomatisasi, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pencatatan, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

Mahasiswa dari Universitas Diponegoro, yaitu Mazaya Nabila Erwin dari Jurusan Akuntansi Perpajakan Sekolah Vokasi baru-baru ini melaksanakan program kerja inovatif yang bertujuan untuk digitalisasi pengelolaan keuangan di lingkungan Desa Cibelok, khususnya pelaku UMKM. Program ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk mengurangi ketergantungan pada pencatatan manual yang rentan terhadap kesalahan dan penyelewengan. Hal ini dirancang dengan fokus pada penerapan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan transparasi dalam pengelolaan keuangan.

Pelaksanaan program digitalisasi pengelolaan keuangan ini dilaksanakan pada hari Senin, 5 Agustus 2024 kepada salah satu UMKM, yaitu Andyn Bakery dengan Ibu Santi sebagai pelaku usahanya. Program ini dilakukan dengan memberikan edukasi dan pendampingan kepada UMKM dalam hal mengatur dan mengelola keuangan. Tahapan yang digunakan dimulai dengan pengenalan terhadap aplikasi BukuWarung dan beberapa fitur, seperti pencatatan utang, pencatatan penjualan, serta pembukuan. Pengenalan aplikasi yang dilakukan memanfaatkan leaflet yang dibagikan dengan mencakup fitur utama yang ada di aplikasi BukuWarung. Pembagian leaflet ini diharapkan dapat menyebarkan informasi dengan mudah ke UMKM lainnya.

UMKM sendiri memainkan peran penting dalam perekonomian desa dengan menyumbang sebagian besar lapangan pekerjaan dan aktivitas ekonomi di banyak daerah. Sama hal nya dengan UMKM di Desa Cibelok yang mana memang mayoritas masyarakat bekerja sebagai pedagang. Para pelaku UMKM di Desa Cibelok mengaku masih melakukan pengelolaan keuangan secara manual bahkan beberapa tidak melakukan pencatatan dikarenakan kebiasaan dan ketergantungan pada metode tradisional. Seringkali, UMKM yang masih menggunakan pengelolaan keuangan secara manual tidak menyadari risiko dan kerugian yang ada, seperti seberapa besar dampaknya terhadap akurasi laporan keuangan, waktu yang dibutuhkan untuk administrasi, serta potensi risiko keamanan data.

Program digitalisasi pengelolaan keuangan melalui aplikasi BukuWarung ini disambut positif oleh pelaku UMKM untuk pengaplikasiannya dalam usaha mereka. Pengaplikasian yang dikomentar begitu mudah melalui aplikasi dikarenakan mereka tidak perlu mencatat pemasukan dan pengeluaran mereka dalam buku seperti yang biasanya dilakukan. Selain itu, kemudahan mencatat hutang ataupun kewajiban lainnya yang bisa dihubungkan dengan kontak pelanggan mereka di dalam kontak handphone masing – masing pelaku UMKM. Dengan demikian, pengelolaan keuangan akan lebih efisien, transparansi, dan terintegrasi.

Masyarakat setempat memiliki sejumlah harapan besar terkait manfaat dan dampak dari inisiatif baik ini. Digitalisasi dianggap menghadirkan solusi penting utnk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan UMKM. Para pelaku UMKM juga berharap digitalisasi ini membawa peningkatan akurasi dalam pencatatan dan pelaporan keuangan dengan maksud memberikan kemudahan dalam mengakses informasi keuangan UMKM. Harapan besar lainnya adalah meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis terhadap UMKM sehingga nantinya bisa memudahkan pula administrasi dalam pengajuan pembiayaan dari lembaga keuangan.

Share this :