Burger merupakan salah satu ikon makanan fast food yang terkenal di Indonesia. Namun, makanan tersebut dinilai tidak sehat. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka kami membuat team yang diketuai oleh Icha Annisa Fitriani, dengan anggota team Muhammad Ramadhan, Mustika Diasih Cahyaningtyas, Yasmin Hasna, Ananda Rizqi Santoso dari jurusan S.Tr. Manajemen dan Administrasi Logistik angkatan 2020 membuat inovasi burger berbahan dasar ubi jalar yang sehat dan bergizi. Pada saat ini, ubi jalar banyak digemari oleh konsumen karena memiliki komposisi gizi baik yang baik bagi kesehatan tubuh. Senyawa antosianin pada ubi jalar yang berupa pigmen dapat berfungsi sebagai antioksida, antikanker, antibakteria, perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung, dan stroke. Maka target pasar kita tergolong luas dan memiliki prospek yang besar untuk kedepannya.

Selama ini, olahan ubi jalar dikenal banyak masyarakat dengan harga yang masih murah. Sehingga diperlukan adanya inovasi untuk menaikan nilai jual dari ubi jalar ini. Salah satu caranya adalah dengan inovasi yang kami buat yaitu Sweepo-Burger: inovasi masakini dari olahan ubi jalar menjadi burger yang sehat. Burger ubi jalar ini memiliki cita rasa yang berbeda dengan burger lainnya karena kami menggunakan ubi jalar sebagai bahan utamanya. Burger ini kami jual dengan harga Rp 12.000 per bungkus. Target pemasaranya yaitu kalangan anak-anak sampai dewasa. Omset yang didapatkan bisa mencapai Rp 3.500.000/bulan. Pada proses pemasarannya, Sweepo-Burger menggunakan promosi sosial media melalui WhatsApp, Line, Instagram dan juga Tik-Tok. Lalu untuk pembelian juga bisa langsung chat contact person yang sudah tersedia.

Kami juga melakukan pengenalan dan pemberian cuma-cuma produk Sweepo-Burger ini kepada para teman dan kerabat. Kami memberikan sampel kepada kerabat teman kami untuk dinilai dalam semua aspek produk burger kami yaitu bentuk, rasa, tekstur, porsi dan kemasan. Dalam pengenalan dan pemberian produk Sweepo-Burger ini mereka memberikan respon positif bagi kami setelah mencoba sampelnya. Percobaan buatan pertama kami sukses kemudian melanjutkan pembutan kedua dalam jumlah banyak untuk siap dipasarkan. Usaha kami berjalan dengan lancar dibawah binaan Program 100 Mahasiswa Wirausaha Muda Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro Tahun 2021.

Share this :