Semarang – Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan kunjungan institusi ke Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, Selasa (21/6). Dalam kunjungan tersebut, kedua institusi berbagi pengalaman untuk memajukan pendidikan tinggi vokasi.
Dekan Sekolah Vokasi Undip Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si menjelaskan, Sekolah Vokasi Undip menerapkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi terapan. Pihaknya mencontohkan, setiap dosen Sekolah Vokasi Undip wajib memiliki sertifikat kompetensi dan sertifikat asesor kompetensi.
“Selain itu, dosen Sekolah Vokasi Undip harus mempunyai pengalaman industri. Setiap lima tahun, kami mewajibkan dosen untuk melaksanakan magang di industri selama satu semester atau enam bulan. Magang dosen di industri ini dapat menjadi langkah strategis untuk merintis dan mengembangkan kerjasama antara kampus dengan industri,” terangnya saat menyambut kunjungan institusi dari Sekolah Vokasi IPB di Ruang Rapat Gedung Sinarmas Sekolah Vokasi Undip.
Pihaknya menambahkan, project based learning juga diterapkan untuk berbagai mata kuliah setiap program studi di Sekolah Vokasi Undip. Tujuannya, untuk mengasah skills mahasiswa agar mampu menjadi lulusan yang terampil dan siap kerja.
Saat menempuh semester akhir, mahasiswa didorong untuk memiliki output Tugas Akhir berupa produk nyata, misalnya dengan merancang prototype. Sebelum lulus pun mahasiswa Sekolah Vokasi Undip wajib mengantongi sertifikat kompetensi.
Ketua Departemen Sipil dan Perencanaan Sekolah Vokasi Undip, Asri Nurdiana, S.T., M.T. memaparkan pengalaman project based learning melalui Workshop BIM Center yang diterapkan oleh Program Studi D4 Teknik Sipil dan Perancangan Arsitektur. Dijelaskan, workshop tersebut membuka kesempatan magang bagi sepuluh mahasiswa setiap periode tiga bulan.
“Mahasiswa magang akan mengerjakan project-project riil, didampingi oleh dosen pengampu dari Prodi D4 Teknik Sipil dan Perancangan Arsitektur karena dosen-dosen kami ada yang menjadi praktisi, sehingga beberapa project riil dari dosen sebagai praktisi dapat dikerjakan oleh mahasiswa magang di BIM Center untuk mengasah skills mereka,” tambahnya.
Dekan Sekolah Vokasi IPB Prof. Dr. Ir. Arief Darjanto, M.Ec menyampaikan bahwa kunjungan tersebut dilandasi semangat untuk memperkuat pendidikan tinggi terapan bagi kedua institusi.
“Kami berkunjung ke Semarang dalam rangka melihat Sekolah Vokasi Undip yang termasuk yang paling maju di Indonesia. Kami punya budaya saling menguatkan, saling belajar, saling memperkuat agar pendidikan tinggi vokasi ke depan menjadi lebih baik,” terangnya saat berkunjung bersama para pengelola program studi dan tata usaha di lingkungan Sekolah Vokasi IPB.
Ditambahkan, Sekolah Vokasi IPB dan Sekolah Vokasi Undip memiliki beberapa kesamaan dalam mengimplementasikan pendidikan tinggi terapan, di antaranya adalah mengembangkan teaching factory dan project based learning dalam perkuliahan untuk mengasah keterampilan mahasiswa.
Pihaknya senang karena saat ini pendidikan tinggi vokasi semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, bahkan dinilai semakin kompetitif untuk rekrutmen dunia kerja.
“Mereka melihat Sekolah Vokasi sangat menjanjikan ke depan, menjadi pilihan pertama bukan kedua,” pungkasnya.