Dalam rangka mewujudkan keselarasan melalui kemitraan yang sinergis, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan ( LPDP )  mengadakan Kick Off Nasional Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Tahun 2023 yang akan dilaksanakan di Noorman Hotel Semarang.

Ketidakpastian ekonomi global, peningkatan penetrasi teknologi, dan pemulihan pasca pandemi Covid-19 merupakan tantangan transformasi pendidikan vokasi. Catatan yang dituliskan oleh World Economic Forum (WEF) menyatakan bahwa pada tahun 2025 terdapat 85 juta pekerjaan yang hilang dan tergantikan dengan 97 juta pekerjaan baru. Peningkatan penggunaan otomasi dapat menyebabkan bergantinya tenaga kerja hingga sepertiga pekerjaan pada tahun 2030.

Secara alami, setiap perubahan selalu mengubah tatanan. Perubahan selalu menyimpan risiko sekaligus peluang. Misalnya, revolusi industri pertama dan kedua membuka lapangan kerja massal di industri manufaktur dan menggantikan tenaga kerja tradisional. Selanjutnya, revolusi industri ketiga membuka peluang bagi pekerja dengan kemampuan mengintegrasikan mesin dan proses otomasi untuk efektivitas dan efisiensi produksi. Kini, dunia termasuk Indonesia dihadapkan pada era revolusi industri keempat, di mana fokus berpindah pada kolaborasi antara manusia dan mesin. Pekerja dituntut untuk memiliki kemampuan yang tidak hanya terbatas pada cara mengoperasikan mesin, tetapi juga bekerja bersama mesin.

Merespons dinamika terkait tren ketenagakerjaan, sektor pendidikan memainkan peran kunci dalam setiap perubahan. Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk mengakselerasi skills dan mutu pengajaran agar tetap relevan. Pendidikan yang dimaksud salah satunya adalah pendidikan vokasi, baik itu sekolah menengah kejuruan (SMK), perguruan tinggi vokasi (PTV), dan lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Pendidikan vokasi berperan penting dalam menjamin ketersediaan faktor produksi baik itu sumber daya manusia (SDM) yang terampil serta riset inovasi yang dibutuhkan oleh dunia kerja yang dinamis.

Penguatan ekosistem kemitraan menjadi fokus utama sehingga diharapkan pendidikan vokasi dapat duduk bersama, saling berinteraksi dengan pemangku kepentingan, utamanya adalah dengan pemerintah daerah untuk menciptakan inovasi yang berbasis pada kebutuhan serta potensi daerah. Kolaborasi antarpemangku kepentingan dari berbagai lini menjadi kunci dan sepatutnya perlu menjadi perhatian bersama. Diharapkan dengan adanya program ini dapat mendorong penyelarasan supply dan demand beserta skills yang dibutuhkan di masa depan. (SDGs SV Undip)

Share this :