SEMARANG – Program Studi Sarjana Terapan Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan (PTRP) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (UNDIP) membantu BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Semarang mempersiapkan pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) agar pelaksanaannya sukses dan berhasil menyediakan data yang akurat dan bermanfaat. Kegiatan ini dilakukan dengan menerjunkan 37 mahasiswa aktif dan dua dosen dari Program Studi (Prodi) PTRP Vokasi Undip, sebuah Prodi sarjana terapan yang spesifik mencetak ahli perencana tata ruang dan pertanahan.
Dalam kerja sama ini, Tim Sekolah Vokasi Undip juga dilibatkan dalam upaya melakukan pemutakhiran kerangka induk sebagai dasar perencanaan dalam pelaksanaan ST2023 yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei BPS. Survei Pemutakhiran Karangka Geospasial dan Muatan dilakukan di Wilkerstat (Wilayah Kerja Statistik) Kota Semarang.
Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Terapan (D4) Perencanan Tata Ruang dan Pertahanan Sekolah Vokasi Undip, Kristiana Dwi Astuti ST, MT, mengatakan kerjasama dilandasi pertimbangan bahwa Prodi D4 PTRP memang memiliki kompetensi untuk mendukung survei pertanahan dan tata ruang. Termasuk di dalamnya survei geospasial. Mahasiswa dan Dosen Program Studi STr Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan terlibat pada Pemutahiran Karangka Geospasial dan Muatan Wilkerstat (wilayah Kerja Statistik) ST2023 BPS Kota Semarang
Program tersebut dilakukan dalam rangka link and match DUDIKA (Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja) untuk penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Yang pasti, kerja sama dengan BPS merupakan kerjasama dengan institusi yang relevan dengan kompetensi Program Studi STr Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan.
Dikatakan, kegiatan kali ini berbeda dengan Sensus Pertanian sebelumnya. Menurut Kristiana, kali ini yang dilakukan juga mencakup kerangka induk yang dibangun tidak hanya pada muatan wilayah kerja statistik (wilkerstat), tapi juga terkait penyusunan kerangka geospasial lahan pertanian dimana hal ini merupakan core dari pembelajaran di Prodi STr. PTRP Sekolah Vokasi Undip.
Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun dalam Road Map ST2023, penyusunan kerangka geospasial sudah dilaksanakan di tahun 2021 dan 2022. Karena itu, ujar dia, dilanjutkan dengan pelaksanaan Studi Penyusunan Kerangka Geospasial ST2023.
Dijelaskan pula, pada tahun 2022 diselenggarakan Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Muatan Wilkerstat ST2023 yang bertujuan untuk memutakhirkan kerangka geospasial pertanian, yaitu berupa area atau lahan yang memiliki potensi pertanian. Tujuannya untuk memutakhirkan peta dan muatan wilkerstat sampai level satuan lingkungan setempat terkecil (SLS) dan blok sensus (BS), sebagai dasar untuk pelaksanaan ST2023.
“Terakhir kami bersama mahasiswa melakukan survei selama sebulan mulai tanggal 1 Maret hingga 31 Maret 2022. Untuk wilayahnya tersebar di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Candisari, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Semarang Tengah,” kata Kristiana, Rabu (13/04/2022).
Kegiatan ini memiliki dua tahapan. Pertama kegiatan lapangan yang terdiri dari pemutakhiran peta SLS, pemutakhiran muatan SLS dan BS, Geotagging batas SLS/non SLS yang mengalami perubahan batas dan Geotagging di dalam semua wilayah SLS/non SLS. Tahapan kedua kegiatan pengolahan, terdiri dari, pengolahan muatan wilkerstat, pengolahan peta wilkerstat dan pengolahan menggunakan machine learning yang dilakukan oleh BPS Pusat. “Hasil dari seluruh kegiatan ini adalah terciptanya kerangka geospasial dan kerangka muatan wilkerstat yang mutakhir.”
Adapun untuk kerja-kerja mahasiswa dalam hal ini diantaranya, mengunjungi setiap Blok Sensus yang menjadi wilayah tugasnya, mengunjungi setiap RT (Rukun Tetangga) dan mencatat tutupan lahan yang ada di wilayah tugasnya, melakukan konfirmasi muatan RT, dan mengisi informasi perubahan RT. Hal lain yang dilakukan para mahasiswa yang diterjunkan adalah mengisi informasi muatan pertanian, meng identifikasi batas RT dan melaporkan kepada pengawas jika ada perbedaan antara RT di peta dengan di lapangan; serta melakukan geotagging batas RT dan geotagging keberadaan lokasi infrastruktur pertanian jika ada.
Terkait geotagging tutupan lahan, agar akurasinya tinggi dilakukan rekonsiliasi sebanyak tiga kali bersama-sama pengawas. Termasuk pemeriksaan kelengkapan isian dokumen dan peta, baru hasilnya diserahkan ke dosen pendamping yang menjadi pengawas.
“Kami berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan supaya hasil dari kerja sama juga dapat digunakan dalam upaya peningkatan kualitas data BPS. Kami juga berharap hasilnya menjadi bahan dalam pembelajaran mahasiswa. Yang pasti, upaya ini untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ketersediaan kerangka induk wilkerstat sebagai dasar pelaksanaan kegiatan lapangan dan kegiatan survei di Kota Semarang,” harap Kristiana. Dia juga kegiatan ini meningkatkan skill baik mahasiswa maupun para dosen yang menjadi pengawas.