Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia mencetuskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mana salah satu programnya adalah magang. Melalui magang MBKM, tentunya mahasiswa dapat terlibat langsung dalam aktivitas internal dan mendapatkan ilmu yang relevan dengan institusi tempat magangnya. Dan dapat mengetahui apa yang menjadi daya tarik lembaga pemerintahan sebagai persyaratan dunia kerja.

Salah satu mahasiswi Teknologi Rekayasa Kimia Industri Universitas Diponegoro, Palupi Diah Utami, sedang mengikuti program magang MBKM di PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) yang merupakan salah satu produsen pupuk urea dan NPK terbesar di Asia. Ia melaksanakan kegiatan magangnya selama ± 5 bulan lamanya. Ia memilih PT Pupuk Kalimantan Timur sebagai instansi magangnya dikarenakan rasa tertarik dan minatnya pada Mata Kuliah Petrokimia, sehingga memilih industri pupuk dengan tujuan untuk mendalami proses produksi pupuk di Indonesia secara langsung.

 Palupi ditempatkan di Departemen Proses dan Pengelolaan Energi di pabrik 5 yang merupakan pabrik baru dengan kapasitas terbesar di PT Pupuk Kalimantan Timur. Aktivitas magangnya pun sama seperti karyawan lainnya yaitu dari pukul 07.30 pagi hingga pukul 16.00 sore. Program magang ini tentunya dilaksanakan secara offline dan mendapat bantuan biaya mobilisasi yaitu untuk tiket transportasi pulang dan pergi.

Sebelumnya, Palupi telah mendapatkan kesempatan untuk magang sebagai Process Engineer di beberapa perusahaan di Indonesia. Seperti PT Rekayasa Engineering, PT Kaltim Methanol Industri, dan PT Riau Andalan Pulp and Paper. Hal yang mendorong Ia untuk tetap gigih mengikuti program magang di antaranya adalah persyaratan registrasi yang cukup mudah, dibiayai oleh Kampus Merdeka Kemendikbudristek, dapat melakukan koversi 20 SKS, mengembangkan diri, menambah relasi, mendapatkan sertifikat, dan tentunya mendapatkan pengalaman kerja di industri secara langsung. (SDGs SV Undip)

Share this :