Oleh: Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si.
Dekan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
Kabar membanggakan datang dari Universitas Diponegoro. Dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Nasional 2025, Callysta Najmi Raissa, mahasiswa Sekolah Vokasi UNDIP, berhasil meraih Juara 1 Nasional kategori Diploma/Vokasi. Sementara itu, untuk kategori Sarjana/akademik, prestasi tertinggi juga diraih oleh mahasiswa UNDIP, Felicia Hestiawan. Kedua pencapaian ini menunjukkan konsistensi UNDIP dalam melahirkan talenta unggul di berbagai jalur pendidikan.
Bagi kami di Sekolah Vokasi, kemenangan Callysta Najmi Raissa memiliki arti strategis. Ia membuktikan bahwa mahasiswa vokasi mampu tampil percaya diri, berkompetisi sehat, dan meraih prestasi tertinggi di tingkat nasional. Prestasi ini adalah hasil dari kombinasi bakat, kerja keras, serta sistem pembelajaran vokasional yang kami terus kembangkan.
Pendidikan vokasional bukan sekadar jalur alternatif, melainkan jalur utama yang sangat relevan dengan kebutuhan bangsa. Mahasiswa vokasi ditempa untuk menguasai keterampilan praktis sekaligus memiliki karakter kuat, adaptif, dan siap berkarya. Ajang Pilmapres kategori Diploma menjadi ruang penting untuk menampilkan keunggulan tersebut.
Prestasi Callysta Najmi Raissa menjadi bukti nyata bahwa jika diberi ruang dan pembinaan optimal, mahasiswa vokasi mampu melahirkan karya dan gagasan yang berdampak. Ini sekaligus memperkuat keyakinan kami bahwa vokasi adalah pilar penting dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang siap menghadapi tantangan era industri 4.0 dan transformasi digital.
Prestasi ini memberi inspirasi bagi kami di Sekolah Vokasi UNDIP untuk semakin memperkuat sistem pendidikan vokasional yang ideal, dengan prinsip:
1. Kolaboratif dengan industri – kurikulum selalu diperbarui sesuai kebutuhan dunia kerja.
2. Berbasis teaching factory – mahasiswa belajar sambil menghasilkan produk dan solusi nyata.
3. Global mindset – mahasiswa didorong untuk memiliki sertifikasi internasional, magang luar negeri, dan jejaring global.
4. Pembentukan karakter – vokasi bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga integritas, etos kerja, dan tanggung jawab sosial.
Prestasi Callysta Najmi Raissa bukan hanya kebanggaan bagi UNDIP, tetapi juga semestinya menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan vokasional di seluruh Indonesia. Dengan dukungan sistem yang baik, mahasiswa vokasi dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya di tingkat nasional bahkan internasional.
Kami percaya, melalui kerja sama, inovasi, dan komitmen bersama, pendidikan vokasi di Indonesia akan semakin berdaya saing dan mampu berkontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Tidak kalah penting, perhatian penuh Rektor UNDIP terhadap penguatan pendidikan vokasional telah menjadi pendorong utama bagi kami di Sekolah Vokasi. Berbagai teaching factory dan pusat vokasional tumbuh di kampus kami sebagai bentuk nyata komitmen institusi. Melalui sinergi kepemimpinan yang membumi, kreatif, dan inklusif, UNDIP menegaskan bahwa jalur vokasi bukan sekadar pilihan, melainkan jalan strategis untuk memperkuat daya saing nasional.
Atas nama civitas Sekolah Vokasi UNDIP, saya menyampaikan apresiasi setinggi‑tingginya kepada Rektor UNDIP atas visi vokasi yang jernih dan dukungan yang nyata. Semoga sinergi ini terus membawa UNDIP dan lembaga‑lembaga vokasi di seluruh Indonesia ke level yang lebih tinggi — bermartabat dan bermanfaat bagi bangsa.
