Muhamad Miftah Gus Indarto merupakan sosok alumni inspiratif dari Program Studi D3 Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Diponegoro yang kini telah berubah menjadi Program Studi D4 Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan (PTRP) UNDIP. Dengan dasar pendidikan vokasional dan pengalaman lapangan yang kuat, Miftah berhasil menapaki jenjang profesional hingga kini dipercaya sebagai seorang Plh Infrastructure Development Manager di KIT (Kawasan Industri Terpadu) Batang.

Perjalanan profesional Miftah diawali dari ketekunannya membangun pengalaman teknis dan manajerial di lapangan. Dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun di bidang perencanaan kota, ia dikenal sebagai sosok yang mampu merancang strategi pembangunan infrastruktur kawasan berbasis tata ruang yang terencana. Kemampuannya dalam memimpin tim, membaca dinamika kawasan, dan menyelaraskan kebijakan teknis dengan visi pembangunan jangka panjang menjadikannya figur penting dalam pengembangan kawasan industri berskala nasional. Di tengah kesibukannya sebagai profesional di lapangan, ia juga telah melanjutkan studi hingga jenjang Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (S2 PWK) di Universitas Diponegoro. Langkah ini menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mengembangkan diri, serta tekad kuat untuk memperdalam pemahaman teoritis dan praktis di bidang tata ruang dan pengembangan wilayah.

Ilmu yang diperoleh Miftah selama menjalani studi di sekolah vokasi sangat relevan dan aplikatif, terutama dalam hal pemahaman teknis peta, analisis tata guna lahan, penyusunan rencana tata ruang, hingga aspek legalitas pertanahan. Keahlian tersebut menjadi fondasi penting dalam setiap proyek yang ditanganinya, mulai dari perencanaan awal hingga implementasi pembangunan infrastruktur kawasan. Ia juga menekankan bahwa pendekatan vokasional yang menitikberatkan pada praktik langsung sangat membantunya dalam menghadapi tantangan di dunia kerja yang sesungguhnya, khususnya dalam hal koordinasi lintas sektor dan pemecahan masalah di lapangan.

Sebagai alumni, Miftah menyampaikan pesan untuk adik-adik angkatan di Sekolah Vokasi UNDIP. Ia berharap mahasiswa tidak hanya fokus pada nilai akademik, tetapi juga aktif mengasah kemampuan praktis dan soft skill, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen konflik. Menurutnya, dunia kerja membutuhkan lulusan yang adaptif, kritis, dan mampu bekerja dalam tim lintas disiplin. Ia juga mendorong mahasiswa untuk berani mengambil peluang, terus belajar, dan tidak ragu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Jangan pernah batasi mimpi hanya karena latar belakang vokasi, karena kerja keras dan konsistensi akan membuka banyak pintu kesempatan,” pesannya.

Share this :